PUASA SEBAGAI BENTUK SOLIDARITAS
Jumat 04 Mar 2022Hari Jumat sesudah Rabu Abu Berpuasa yang Kukehendaki, ialah.... (Yes 58:6-7) Yes 58:1-9; Mzm 51:3-6.18-19; Mat 9:14-15 ---o---
Suara sang nabi menyerukan bahwa berpuasa disertai dengan sikap peduli atau solider kepada sesama, bukan hanya secara materiil, tetapi juga moril. Siapakah sesama kita yang dimaksud oleh sang nabi di sini? Tidak jauh, mereka adalah orangorang di sekeliling kita yang setiap hari berjumpa dengan kita, yakni: orang tua, kakak, adik, nenek, kakek. Terkadang kita melayani dan memperhatikan orang lain, namun orang-orang tersebut di atas terabaikan bahkan hingga akhir hidupnya.
Melalui seruan nabi Yesaya ini, mari kita merenung dan bertanya kepada diri sendiri: sudahkah saya berbagi kasih, pengalaman, dan apa yang saya miliki kepada saudara saya? Sudahkah saya memberikan kehangatan kepada ayah, ibu, dan seluruh keluarga di saat mereka mengalami kesedihan dan keterpurukan? Sudahkah saya menjadi oasis bagi mereka yang kehausan akan kasih dan perhatian? Atau apakah saya selalu tidak peduli pada keluarga dan hidup dalam zona nyaman saya sendiri?
Semoga dengan permenungan bacaan hari ini dan dalam memaknai masa puasa, cinta kita kepada Tuhan maupun sesama, khususnya keluarga semakin nyata dalam tindakan dan sikap sehari-hari. (Sr. M. Floriana, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.