TOBAT UNTUK HIDUP
Jumat 11 Mar 2022Hari Biasa Pekan I Prapaskah Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? (Yeh 18:23) Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-8; Mat 5:20-26 ---o---
Ketika seseorang melakukan kesalahan, apakah kita bisa menerima kesalahannya? Atau sebaliknya, kita menghakimi dan menjatuhkan `stigma` atau ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang kepadanya?
Bacaan hari ini mengajak kita untuk melihat betapa Allah kita adalah Allah yang berbelas kasih. Ia tidak membiarkan para pendosa mengalami kematian kekal, tetapi memberikan kesempatan agar mereka memperoleh hidup kekal. Maka seperti Allah yang penuh belas kasihan terhadap para pendosa, hendaknya kita juga memiliki rasa belas kasihan terhadap mereka yang berdosa, memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat tanpa harus memberikan `stempel` atau `cap` tertentu. Karena kita sendiri juga orang yang berdosa dan masih memerlukan pertobatan yang terus menerus.
Ya Tuhan ajarlah kami untuk menaruh belas kasihan kepada sesama kami, dan senantiasa sadar untuk hidup dalam pertobatan yang terus-menerus... (Sr. M. Martha, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.