PERJANJIAN ATAU KONTRAK?
Kamis 07 Apr 2022Hari Biasa Pekan V Prapaskah Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun.... (Kej 17:7) Kej 17:3-9; Mzm 105:4-9; Yoh 8:51-59 ---o---
Kata `perjanjian` sering kali disamakan dengan kata `kontrak`. Namun, bagi bangsa Israel, kedua kata ini memiliki makna yang sangat berbeda. Kontrak (hozeh) merujuk pada pertukaran barang atau jasa, sedangkan perjanjian (berith) merujuk pada pertukaran pribadi. Kontrak menghasilkan transaksi bisnis, sedangkan perjanjian menghasilkan ikatan keluarga dengan segala hak dan kewajibannya. Kontrak dapat batal ketika salah satu pihak melanggar kewajibannya, sedangkan perjanjian tidak dapat batal semudah itu. Seorang anak tidak akan `dipecat` dari keluarganya hanya karena lupa membersihkan kamarnya.
Hubungan antara Allah dengan umat-Nya merupakan sebuah perjanjian. Perjanjian ini diikatnya dengan Abraham sebagai bapa bangsa-bangsa sebagai perjanjian yang kekal (Kej 17:7). Dengan demikian, kita menjadi `sekeluarga` dengan Allah dan dapat memanggilnya `Bapa`. Sebagai Bapa, Allah telah memberikan diri-Nya seutuh-utuhnya kepada kita dalam diri Yesus Kristus, dan dengan demikian Allah telah menggenapi `kewajiban`-Nya. Bagaimanakah tanggapan kita sebagai anak-anak-Nya? Maukah kita memberikan seluruh hidup kita kepada Allah dan menggenapi kewajiban kita? (Fr. Yohanes Paulus Krisostomus, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.