DISPOSISI BATIN DALAM MENYAMBUT PEKAN SUCI
Senin 11 Apr 2022Hari Senin dalam Pekan Suci Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin? (Yoh 12:5) Yes 42:1-7; Mzm 27:1-3.13-14; Yoh 12:1-11 ---o---
Injil hari ini menyajikan dua sikap yang berlawanan antara nafsu dengan cinta. Ketika Yudas melihat Maria melumurkan wewangian di kaki Tuhan, ia menyesali bahwa wewangian tersebut terbuang dengan sia-sia. Ia mengatakan demikian karena baginya wewangian itu mahal sehingga lebih baik dijual agar dapat menghasilkan uang dan dibagikan kepada orang miskin. Walaupun demikian, tetapi yang ada dalam hatinya sesungguhnya ialah cinta uang yang berlebihan.
Berbeda dengan Maria. Dengan melumuri kaki Yesus, sesungguhnya ia ingin menunjukkan kasih kepada-Nya. Selain itu, ia juga menunjukkan sikap melupakan diri dengan menyeka kaki Yesus di depan umum, tanpa memedulikan apa kata orang di sekitarnya. Disposisi batin inilah yang membuatnya dapat berpartisipasi penuh dalam misteri Paskah.
Kisah ini sesungguhnya memiliki makna mendalam. Sebagai umat beriman, dapat kita refleksikan: Bagaimana disposisi batin kita dalam menyambut Pekan Suci? Apakah kita memiliki sikap seperti Yudas yang sibuk membuat perhitungan dalam melakukan tindakan cinta kasih? atau apakah kita memiliki sikap seperti Maria yang mau membalas cinta Tuhan tanpa membuat perhitungan untung-rugi kepada-Nya? (Fr. Kamilus Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.