KEMANISAN DI BALIK PENDERITAAN
Selasa 10 Mei 2022Pfak St. Yohanes dari Avila, Imam dan Pujangga Gereja Banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati (Kis 11:19) Kis 11:19-26 Mzm 87:1-7 Yoh 10:22-30 ---o---
Apabila seseorang yang tak beriman mendengar kisah Stefanus, mungkin orang tersebut akan menilainya sebagai suatu tragedi yang amat pahit. Namun, apabila kita melihat kisah Stefanus dengan iman dan bertolak ke tempat yang lebih dalam, kita dapat sungguh melihat bukti dari perkataan Bapa Gereja Tertulianus: `Darah para martir adalah benih gereja.` Sebab, setelah kemartiran Stefanus, pengikut Kristus tersebar ke mana-mana memberitakan Injil dan setelah kemartiran Stefanus pun kita mendengar pertobatan Saulus, yang kemudian dipakai oleh Tuhan sebagai alat keselamatan bagi banyak bangsa.
Oleh sebab itu, apa pun yang kita alami, baik suka maupun duka, baiklah kita mengingat bahwa tidak ada Paskah tanpa Jumat Agung, tidak ada kebangkitan tanpa kematian, dan Allah sanggup untuk mendatangkan kebaikan bahkan dari kejahatan sekalipun. Mari bersama Santo Yohanes dari Avila kita berpaling kepada Tuhan dan berkata:
`Aku adalah tanah liat, dan Engkau, Tuhan, Pembuat tembikar. Jadikan aku apa yang Engkau kehendaki.` (Sr. M. Viona, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.