BERBAHAGIALAH DIA YANG PERCAYA
Selasa 31 Mei 2022Pesta St. Perawan Maria Mengunjungi Elisabet Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku (Luk 1:46-47) Zef 3:14-18 atau Rm 12:9-16 MT Yes 12:2-6; Luk 1:39-56 ---o---
Seperti kita, Maria harus berjalan dengan iman. Seorang penulis menyamakan iman dengan kegelapan dan terang. Gelap karena kita tidak dapat sepenuhnya memahami kebenaran ilahi. Terang karena iman membawa kita kepada kebenaran yang tidak dapat kita ketahui sebelumnya. Maria berjalan dalam terang iman. Tuhan memberi tahu dia cukup tentang rencana-Nya baginya untuk membuat setiap langkah baru.
Iman bukan hanya intelektual. Iman juga merupakan kepercayaan dan tindakan. Paus Yohanes Paulus II dalam Redemptoris Mater, 14, menawarkan kisah inspiratif tentang iman Maria: `Percaya berarti menyerahkan diri kepada kebenaran sabda Allah yang hidup, mengetahui dan dengan rendah hati mengakui `betapa tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan betapa tak terduga jalan-jalan-Nya` (Rm 11:33). Maria, yang oleh kehendak abadi Tuhan dapat dikatakan bahwa Yang Mahatinggi berdiri di tengah-tengah penghakiman Tuhan yang tidak dapat dipahami itu, menyesuaikan dirinya dengan mereka dalam cahaya iman yang redup, menerima sepenuhnya dan dengan hati yang siap segala sesuatu yang ditetapkan dalam rencana ilahi. `Iman berarti mengatakan `Amin` (jadilah) terhadap janji-janji Allah. (Rm. Macarius, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.