KOMPETISI ATAU KOLABORASI?
Senin 25 Jul 2022Pesta St. Yakobus, Rasul Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu (Mat 20:24) 2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-6; Mat 20:20-28 ---o---
Zaman ini sangat kental dengan budaya kompetisi. Di dalam sebuah kelas hanya bisa ada satu anak yang juara satu. Demikian pula di dalam sebuah perusahaan, hanya bisa ada satu orang yang menjadi direktur utama. Orang berlomba-lomba menjadi yang nomor satu. Satu berhasil, yang lain kecewa dan marah.
Kesepuluh murid marah kepada kedua anak Zebedeus karena mereka ingin duduk di kiri dan kanan Yesus. Mereka memiliki konsep yang salah tentang Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus. Kemuliaan yang ditawarkan Yesus bukanlah kekuasaan duniawi, melainkan mahkota kekudusan yang hanya dapat diperoleh melalui cawan penderitaan.
Selain itu, di dalam Kerajaan Allah semua memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kudus dan berada dekat dengan Yesus. Malahan, semakin banyak yang berlomba-lomba untuk mencapai kekudusan, semakin baik. Paus Fransiskus mengatakan, `Tidak ada orang yang masuk surga sendirian, sebagai seorang individu yang terisolasi` (Gaudete et Exultate 6).
Daripada berkompetisi untuk hal-hal duniawi yang cepat berlalu, lebih baik kita berkolaborasi untuk bersama-sama mencapai kemuliaan abadi di surga. (Fr. Yohanes Paulus Krisostomus, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.