KESETIAAN PERKAWINAN
Jumat 12 Agust 2022Pfak St. Yohana Fransiska de Chantal, Biarawati Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia (Mat 19:6) Yeh 16:1-15.60.63 atau Yeh 16:59-63; MT Yes 12:2-6; Mat 19:3-12 ---o---
Keluarga Kristen adalah tempat anak-anak menerima pewartaan pertama mengenai iman. Karena itu tepat sekali ia dinamakan `Gereja Rumah Tangga` satu persekutuan rahmat dan doa, satu sekolah untuk membina kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristen (KGK1666). Betapa indah dan sucinya sebuah pernikahan dan begitu indahnya Gereja mendeskripsikan arti sebuah keluarga Kristen. Hal tersebut menjadi jelas mengapa iblis begitu benci melihat keluarga Kristen yang harmonis. Karena dalam keluarga yang harmonis terdapat banyak cinta kasih dan kebajikan.
Belakangan film `Layangan Putus` menjadi hangat dalam pembicaraan banyak orang, namun `layangan tidak selalu putus` jika masing-masing pribadi mau menyadari perkawinan bukan hanya kehendak daging, kehendak laki-laki dan perempuan, menurut lazimnya di masyarakat. Pemerintah bisa mengatur dan menertibkan, tetapi Yesus membawa hukum sempurna, menunjuk hukum yang lebih dalam, dan oleh Yesus ditingkatkan menjadi Sakramen, melambangkan kesatuan antara Kristus dan Gereja. Menunjuk pada unsur kesetiaan, kesatuan yang oleh Tuhan diberkati dan diresmikan, ikatan yang oleh Yesus dianggap suci, hingga orang tidak dapat menceraikannya. (Sr. Mary Jane, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.