KEKAYAAN DALAM KEMISKINAN
Selasa 16 Agust 2022Pfak St. Stefanus dari Hungaria Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya,... akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal ( Mat 19:29) Yeh 28:1-10; MT Ul 32:26-28.30.35-36 ; Mat 19:23-30 ---o---
Dalam Kitab Suci, kekayaan itu seringkali dianggap sebagai berkat dari Tuhan. Contoh, kekayaan raja Salomo (1 Raj 3:13); atau Ayub, seorang yang terkenal kaya sekaligus saleh, jujur dan takut akan Allah (Ayb 1:1-5). Itu berarti kekayaan itu pada dasarnya bersifat netral, tidak buruk atau jahat. Tetapi adakalanya kekayaan itu tetap ditentang oleh Yesus. Kita dapat mengatakan Yesus anti orang kaya dan juga kekayaan. Namun ada tetapinya, Yesus tidak serta-merta menentang semua orang kaya atau kekayaan. Hanya kepada orang kaya yang sombong, angkuh, yang mengagung-agungkan diri, bahkan mentuhan-kan kekayaan tersebut. Mereka yang menjadikan kekayaannya itu sebagai tujuan hidup dan menganggapnya segala-galanya. Itu baru ditentang oleh Yesus. Sebaliknya, Dia menganjurkan suatu cara hidup yang mampu mendatangkan kekayaan yang lebih pasti, yaitu rela kehilangan segalanya untuk mendapat segalanya hidup yang kekal.
Sungguh berbahagialah orang yang dapat menemukan kekayaan yang tidak dapat binasa sekaligus membahagiakan itu. Harapan itu tergantung pada pilihan setiap pribadi. Bagaimana dengan kita? (Sr. M. Hanna, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.