JERAT BER-UMPAN PUJIAN
Rabu 17 Agust 2022Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan (Mat 22:15) Sir 10:1-8; Mzm 101:1-3.6-7; 1Ptr 2:13-17 ; Mat 22:15-21 ---o---
Kalau kita mengail ikan, biasanya kita memasang umpan berupa makanan ikan yang enak bagi ikan supaya ia memakannya. Dengan demikian, ia terjerat (terkait pancingannya yang tajam), tidak bisa lepas, dan bisa diseret ke mana kita mau.
Itulah yang dilakukan orang Farisi terhadap Yesus. Mereka berusaha `menjerat` Dia dengan pertanyaan tentang boleh atau tidak membayar pajak kepada Kaisar. Pertanyaan itu `pancingan`-nya. Jika Yesus menjawab tidak boleh atau tidak perlu, Dia bisa dianggap memberontak terhadap Kaisar. Lalu, apa `umpan` yang mereka pakai? Umpannya adalah pujian: `Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.`
Kita perlu waspada terhadap pujian, juga yang mengandung kebenaran. Si Jahat bisa membisikkan pujian-pujian dengan berbagai cara supaya kita terbuai, tidak waspada, lalu terpancing olehnya, hingga bisa diseret sesuka dia dan melakukan apa yang dia mau. Oleh sebab itu berjaga-jagalah senantiasa dengan mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis (bdk. Ef 6:11). (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.