MENJADI MURID YANG SEJATI

Minggu 04 Sep 2022

Hari Minggu Biasa XXIII
Hari Minggu Kitab Suci Nasional

Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya,... bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku (Luk 14:26)

Keb 9:13-18; Mzm 90:3-6.12-14.17; Flm 9-10.12-17 ; Luk 14:25-33
---o---

Kita dihadapkan dengan perkataan keras dari Yesus. Ia berkata, `Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku` (Luk 14:26). Apa arti ajaran Yesus ini? Artinya setiap murid Yesus harus memiliki komitmen yang lebih terhadap Yesus dibandingkan komitmen terhadap keluarga. Komitmen terhadap keluarga bisa saja bertentangan dengan ajaran Yesus.

Setiap murid Yesus harus berani mempertaruhkan segala-galanya bahkan nyawanya sendiri demi Yesus. Komitmen menjadi murid Yesus mengharuskan perubahan hidup. Karena tidak menutup kemungkinan, banyak orang mengikuti Yesus, mendengar dan makan bersama Yesus tetapi tidak menunjukkan perubahan prilaku hidup. Orang-orang seperti ini tidak layak untuk menjadi murid Yesus. Mereka bukanlah murid yang sejati dan akan menjadi bahan ejekan atau menjadi batu sandungan bagi yang lain. Baiklah kita menjadi murid yang sejati dengan menjadikan Yesus sebagai yang terutama. Jalannya adalah merubah cara hidup kita sesuai dengan ajaran Yesus.

(Rm. Klimakus de Jesu, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---