TANAH YANG BAIK

Sabtu 17 Sep 2022

Pesta St.Albertus dari Yerusalem, Uskup dan Pemberi Regula Karmel

Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan (Luk 8:15)

(O.Carm); Ef 6:10-18; Mzm 118 (119):97. 101-103.105.111.125.129-130; Mat 20:25-28
1Kor 15:35-37.42-49; Mzm 56:10-14 ; Luk 8:4-15
---o---

Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tanah sebagai gambaran hidup kita. Tanah yang baik bagi tumbuh-kembangnya Sabda Tuhan memerlukan `kesuburan` atau `humus`. Menarik, bahwa kata kerendahan hati (latin:humus, Inggris:humility) mempunyai arti yang sama dengan membumi, dari bumi, tanah dan kesuburan. Maka kerendahan hati, sejatinya menyediakan kesuburan rohani bagi benih Sabda Tuhan untuk berbuah lebat dalam hidup kita. Kerendahan hati perlu menjiwai dalam setiap ketekunan kita dalam merenungkan dan melaksanakan Sabda Tuhan.

Untuk menjadi rendah hati, kita perlu berdoa mohon rahmat kepada Tuhan. Kita perlu mengucap syukur dan menerima segala hal dengan sukacita termasuk penghinaan. Kita perlu untuk sering merenungkan teladan kerendahan hati Tuhan Yesus dalam hidupnya yang tersembunyi, pelayanan-Nya, sengsara-Nya dan dalam Sakramen Ekaristi.

Sudahkah kita menjadi lahan yang subur bagi Sabda Tuhan dalam hidup kita? Ya Tuhan anugerahilah kami rahmat ketekunan dan kerendahan hati. Amin

(Fr. Mikael Pius, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---