MENUJU SALIB

Selasa 27 Sep 2022

Pw St. Vinsensius a Paulo, Imam

Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem (Luk 9:51)

Ayb 3:1-3.11-17.20-23; Mzm 88:2-8; Luk 9:51-56
---o---

Yesus menetapkan hati ke Yerusalem menghadapi sengsara. Ini suatu keputusan yang penting dalam karya keselamatan manusia, menggenapi kehendak Bapa. Akhir hidup Yesus yang ditandai dengan sengsara dan kebangkitan oleh Lukas disebut `pengangkatan ke surga`, oleh Yohanes dikatakan `Yesus dimuliakan`. Tetapi bagi Yesus, yang sedang mengemban tugas mulia, melakukan kehendak Bapa, persengketaan manusia itu tidak banyak artinya. Ia tidak bisa seperti para rasul, tetapi memilih jalan lain, Ia tetap pada niat mengikuti panggilan Bapa, meneruskan perjalanan ke Yerusalem.

Diperjalanan hidup kadang-kadang kita juga menemukan jalan baru, yang menjadi jalan yang menentukan bagi hidup kita dengan pertobatan seperti pada Rasul Paulus, St. Agustinus, dan St. Ignasius. Bagi kita semua yang telah diselamatkan dan dipanggil menjadi pengikut-Nya, mungkin kita juga akan mengalami pengalaman penolakan seperti yang dialami Yesus dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, betapa kita diharapkan tetap setia pada kehendak dan rencana Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Kita semua satu persatu pada suatu waktu dipanggil `untuk ke Yerusalem` dalam hidup. Semoga kita setia pada panggilan itu.

(Fr. Aloysius Gonzaga, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---