MENIMBA KEKUATAN DARI DOA
Jumat 28 Okt 2022Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah (Luk 6:12) Ef 2:19-22; Mzm 19:2-5; Luk 6:12-19 ---o---
Sebelum memilih kedua belas rasul, Yesus naik ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Bukit adalah simbol keheningan. Yesus naik bukit berarti Yesus masuk ke dalam keheningan batin untuk berdialog dengan Bapa-Nya. Dia menyerahkan rencana-Nya memilih kedua belas rasul ke dalam penyelenggaraan Bapa-Nya agar mendapat petunjuk Ilahi tentang apa yang mesti dibuat.
Seperti Yesus yang bersedia masuk ke dalam keheningan, kita juga dipanggil meluangkan waktu dalam sehari untuk masuk ke dalam keheningan. Manusia membutuhkan waktu untuk hening agar bisa berdoa, bermeditasi, dan berefleksi. Doa sesungguhnya adalah komunikasi antara Allah dan manusia.Manusia yang menyadari keterbatasan diri akan menjadikan doa sebagai kebutuhan karena berkat dan rahmat yang berlimpah akan diperoleh oleh orang yang setia bertekun dalam doa.
Yesus menunjukkan bahwa doa harus menghasilkan buah dalam kehidupan. Doa yang sejati selalu dihidupi dalam pelayanan kasih bagi sesama yang kita jumpai. Kita mesti berani naik dan turun bukit juga, serta selalu bertekun dalam doa dan kerja. (Sr. M. Philomena, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.