BELAJAR MENJADI RENDAH HATI
Kamis 17 Nop 2022Pw St. Elisabet dari Hungaria, Biarawati Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan (Mzm 149:4b) Why 5:1-10; Mzm 149:1-6.9; Luk 19:41-44 ---o---
Kerendahan hati, berarti kita menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kerendahan hati adalah kebenaran (St.Theresa Avila). Kerendahan hati yang sejati terletak pada kerelaan, untuk menerima apapun yang ingin Tuhan perbuat terhadap anak-anak-Nya. Adapun ciri khas orang yang rendah hati adalah dekat dengan Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan dalam seluruh kehidupannya. Dalam Kitab Suci, kita melihat teladan pribadi yang rendah hati di mana ia menyadari ia membutuhkan Tuhan. Tanpa Tuhan, ia tidak mampu berbuat apa-apa. Kerendahan hati memberikan ketenangan dan kedamaian, namun juga ketegaran bagaikan samudera yang mengambil tempat yang paling rendah.
Rendah hati membuat kita bebas leluasa, yang merupakan sumber kekuatan dan sukacita. Marilah kita belajar menjadi pribadi yang rendah hati. Kerendahan hati senatiasa membawa berkat bagi kehidupan kita. Janganlah kita merasa diri paling benar sehingga menutup diri terhadap teguran dan nasehat. Orang yang rendah hati dinilai dari rasa hormatnya terhadap mereka yang telah berjasa dalam kehidupannya, tetapi teruji ketika ia bersukacita walaupun orang lain tidak menghargai jasa-jasanya. Tuhan memberkati! (Sr. M. Stefani, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.