ALLAH ITU KASIH
Minggu 05 Feb 2023`Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang...(Mat 5:13) Yes 58:7-10; Mzm 112:4-9; 1Kor 2:1-5 ; Mat 5:13-16 ---o---
Dalam Injil Yoh 15:9, Yesus meminta kita untuk tinggal dalam kasih-Nya dan saling mengasihi. Mengapa Yesus memotivasi kita untuk saling mengasihi? Kita adalah manusia yang diciptakan dalam kasih dan untuk kasih. Allah menghendaki kita untuk meng-alami kebahagiaan kekal dan pengalaman ini hanya dapat kita alami jika kita tinggal dalam kasihNya dan membawa kasih-Nya kepada sesama kita.
Apapun panggilan hidup kita` berkeluarga atau selibat` kita akan bahagia ketika kita hidup dalam kasih. Buah-buah Roh Kudus pun akan semakin bertumbuh dalam hidup kita, seperti sukacita, damai sejahtera, kesetiaan, dsb ( Gal 5:22-23), sebaliknya ketika kita hidup dalam daging, maka damai itu akan hilang dan sebagai gantinya adalah perpecahan (Gal 5: 19-21). Paus Yohanes Paulus II dalam surat ensiklik Redemptor Hominis, 10, mengatakan `Manusia tak dapat hidup tanpa kasih. Ia tetap menjadi sosok yang tidak dapat dipahami oleh dirinya sendiri, dan hidupnya tidak berarti, jika kasih tidak dinyatakan kepadanya, jika ia tidak mengenal cinta kasih, jika ia tidak mengalaminya dan menjadikannya sebagai miliknya, jika ia tidak mengambil bagian di dalamnya.` Saudara/i ketika kita tidak mau mengasihi, maka kita bagaikan garam yang tawar dan tidak berguna lagi. (Sr. Regina Hilde, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.