HATI ADALAH INTI DARI KEBERADAAN KITA
Rabu 08 Feb 2023KataNya lagi: `Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya` (Mrk 7:20) Kej 2:4-9.15-17; Mzm 104:1-2.27-30; Mrk 7:14-23 ---o---
Hati dalam tradisi tertentu merupakan kunci dari segalanya. Maka tak jarang kita melihat dan berjumpa dengan orang-orang bijaksana yang rendah hati. Bahkan ada pepatah `Semakin tua sebatang padi, maka bulir-bulirnya akan semakin merunduk.` Hal ini menunjukan bahwa hati menjadi bagian yang sungguh sangat penting bagi hidup manusia. Namun meskipun demikian, di sisi lain, dari hati juga muncul sesuatu yang seingkali merugikan misalnya: dendam, iri hati, cemburu dan hal-hal negatif lainnya. Karena itu hati bak sebilah pisau. Ia dapat sangat berguna jika digunakan di dapur, tapi ia juga akan sangat merugikan jika digunakan untuk membunuh. Injil hari ini, menunjukan hal yang sama.
Tuhan Yesus mengajak kita untuk tidak berhenti pada prinsip yang dangkal, yaitu tentang najis tidaknya sebuah makanan yang masuk ke dalam mulut. Prinsip ini hanya berhenti pada hal-hal dunia yang profan, dan tidak mendalam, Yesus mengajak kita untuk masuk ke lubuk terdalam hati kita. Ia mengajak kita untuk mengolah hati kita. Sehingga hati kita menjadi hati yang jernih dan murni, bebas dari iri hati, dendam, dengki dan hal-hal negatif lainnya. Sebagai orang Kristen, sudahkah kita menyucikan hati kita dan tidak membiarkan terbelenggu oleh hal-hal negatif? (Maria Ignatia) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.