ALLAH MENJADI MAKANAN

Minggu 11 Jun 2023

Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

`Barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia` (Yoh 6:56)

Ul 8:2-3.14-16; Mzm 147:12-15.19-20; 1Kor 10:16-17; Yoh 6:51-58
---o---

Allah adalah kasih, dan sifat utama dari kasih adalah memberi. Untuk memberikan diri-Nya kepada manusia, Allah telah merendahkan diri menjadi manusia. Namun kini Ia bahkan lebih merendahkan diri lagi menjadi roti. Dengan demikian, Allah dapat disimpan, dipandang, disentuh, dan bahkan dimakan. Kita adalah apa yang kita makan. Dengan menyantap Allah, sesungguhnya hidup kita pun diubah menjadi ilahi. Allah tinggal di dalam kita dan kita tinggal di dalam Allah secara sangat nyata. Allah mengalir dalam setiap detakan jantung kita dan diserap oleh seluruh organ tubuh kita. Makanan telah bersatu dengan yang memakannya dan tidak dapat dipisahkan lagi. Di Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, marilah kita merenungkan dan mengagungkan misteri kasih Allah yang dahsyat ini. Marilah kita menyerahkan diri kita untuk diubah dari dalam sehingga semakin hari kita menjadi semakin disatukan dan diserupakan dengan-Nya. Marilah kita pun saling mencintai dan memberikan diri, karena Allah telah terlebih dahulu mencintai dan memberikan diri-Nya sehabis-habisnya untuk kita.

(Fr. Yohanes Paulus Krisostomus, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---