BELAJAR RENDAH HATI

Minggu 09 Jul 2023

Hari Minggu Biasa XIV

`...belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati ...` (Mat 11:29b)

Za 9:9-10 Mzm 145:1-2.8-11.13-14 Rm 8:9.11-13 Mat 11:25-30
---o---

Tuhan Yesus adalah Allah yang rendah hati. Bagaimana dengan kita? Apakah kita rendah hati? Atau, kita tergolong orang yang sombong? Apakah kita sering membanggakan diri (misalnya: memamerkan harta kekayaan, mobil, HP, keunggulan, bakat, karya, bahkan pelayanan kita)?

Kesombongan menunjuk pada keinginan untuk menonjolkan diri yang bertujuan mencari kehormatan dan pujian bagi diri sendiri. Padahal, segala sesuatu yang baik dalam diri kita berasal dari Tuhan. Sebaliknya, orang yang rendah hati menyentuh hati Allah karena mereka menyadari keterbatasan, kelemahan, dan kekurangan mereka. Mereka bergantung dan berharap sepenuhnya kepada rahmat dan belas kasihan Allah.

Santa Theresia Lisieux, seorang kudus Karmel yang begitu rendah hati, mengajarkan agar kita tetap menjadi kecil. Artinya, berpasrah, tidak kuatir akan apa pun, tidak pernah bergantung dan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi senantiasa mengharapkan segalanya dari tangan Allah, Bapa yang baik. Tentu kita berusaha untuk melakukan segala yang terbaik, namun kita tidak mengandalkan diri kita sendiri, tetapi senantiasa bergantung pada rahmat Allah.

Tuhan Yesus, berilah kami rahmat kerendahan hati.

(Sr. M. Rosalind, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---