MISKIN DI HADAPAN ALLAH
Rabu 13 Sep 2023Pw St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja `Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah` (Luk 6:20b) Kol 3:1-11 Mzm 145:2-3.10-13 Luk 6:20-26 ---o---
Kemiskinan sering dipahami sebagai suatu kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Keadaan ini seringkali membuat mereka tersisih, terpinggirkan dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Lalu apakah arti sabda Tuhan: `Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Tuhan?` Kemiskinan di hadapan Tuhan adalah suatu sikap miskin secara batiniah, yang dibangun dari kesadaran bahwa segala hal yang baik dalam diri kita berasal dari Allah.
Kita bisa tampil di hadapan-Nya dengan `tangan kosong` serta sepenuhnya tergantung pada kerahimanNya. Kita pun perlu membangun sikap bijaksana, sehingga semua sarana duniawi yang dibutuhkan bukan menjadi tujuan yang harus dikejar tetapi sebagai sarana untuk mencapai cinta kasih sempurna kepada Allah dan sesama. Kita tidak lagi melekat dengan hal-hal duniawi, tetapi menggantungkan pengharapannya kepada Allah. Jadi, bilamana kita memiliki sesuatu tanpa kelekatan hati, maka kita akan mengalami kebebasan hati yang membahagiakan. (Fr. Mikael Pius, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.