Berani Membela Kebenaran
Sabtu 16 Mar 2024Hari Biasa Pekan IV Prapaskah Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya? (Yoh 7:51) Yer 11:18-20 Mzm 7:2-3.9-12 Yoh 7:40-53 ---o---
Bagaimana sikap kita saat melihat ketidakadilan? Misalnya saat seseorang yang tidak melakukan kesalahan apapun namun dipersalahkan dan kita tahu persis bahwa orang tersebut tidak melakukan kesalahan. Apakah kita ikut mempersalahkan dia demi nama baik, supaya tidak dimusuhi ataukah kita berani mengatakan apa yang benar tanpa takut?
Seringkali kita memilih untuk diam, tidak mau tahu atau tidak mau ikut campur dengan berbagai macam alasan yang ada. Memang mengatakan atau memperjuangkan kebenaran bukanlah hal yang mudah. Nikodemus memberikan teladan kepada kita, di mana ia berani membela Yesus (bdk. Yoh 5 : 50-51). Mengapa Nikodemus berani melakukan hal demikian? Nikodemus telah datang dan melakukan percakapan dengan Yesus pada waktu sebelumnya (Yoh 3: 1-21). Tentu saja Nikodemus telah mengalami sesuatu yang mengubah dia melalui percakapan tersebut.
Mari kita juga memberanikan diri untuk datang kepada Yesus, bercakap-cakap dengan-Nya dalam doa. Melalui doa itulah kita diubah dan diberi keberanian untuk mengatakan kebenaran. Kita akan diberi kepekaan untuk mengenali kehendak Tuhan saat kita menjalin relasi dengan Tuhan secara mendalam. (Sr. M. Anisia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.