YEREMIA ATAU HERODES?
Sabtu 03 Agust 2024Hari Sabtu Imam Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! (Mzm 69:30) Yer 26:11-16.24 Mzm 69:15-16.30-31.33-34 Mat 14:1-12 ---o---
Berbahagialah kita yang mau menderita dan menerima segala rencana Allah. Sesuai janjiNya, bersukacitalah hai orang-orang yang rendah hati, biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah (bdk. Mzm 69:33).
Sebagai manusia, kita cenderung lebih memilih hidup tanpa penderitaan dan rintangan. Begitupun Herodes. Karena sakit hati ditegur, ia ingin membunuh Yohanes, namun takut akan banyak orang yang memandang Yohanes sebagai nabi. Demi menjaga sumpahnya di depan banyak orang, permintaan sang istri Herodias melalui anaknya, untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis pun, ia kabulkan. Bukankah Herodes lebih mendengarkan keinginan manusia?
Hidup adalah pilihan, begitupun dalam mengambil keputusan dalam berbagai hal. Alangkah baiknya jika kita meneladan Nabi Yeremia. Sekalipun terancam dibunuh, ia tetap dengan lantang menyampaikan nubuat Allah bagi kotanya dan menyerukan pertobatan (bdk. Yer 26:13). Kehendak Allahlah yang dia lakukan.
Beranikah kita meneladan Yeremia? Ataukah, kita sering mencontoh Herodes? (Veronica) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.