Konsekuensinya: jika manusia mau berjumpa, bersekutu, dan bersatu dengan Allah, maka jalan yang harus ditempuhnya ialah jalan kasih. Kasih harus menjadi landasan, dasar, serta motivasi segala pikiran, perkataan, dan tindakan kita. Kasih juga harus yang menjadi motor penggerak segala tingkah laku kita demi tujuan hidup, yaitu Sang Kasih. Jadi, dari kasih, oleh kasih, dan untuk kasih. Dengan demikian, kualitas, bobot, dan nilai pribadi manusia tidak diukur dan dinilai oleh hal lain, kecuali oleh kasih yang terkandung dalam setiap gerak langkah manusia. Kasih harus menjadi ciri dan cara kita dalam menjalani hidup.
*_Rm. Peregrinus Lutgar, CSE_*
Minggu 03 Nov 2024
Hari Minggu Biasa XXXI
Ul 6:2-6 Mzm 18:2-4.47.51 Ibr 7:23-28 ` Mrk 12:28b-34
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
http://www.renunganpkarmcse.com
*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/JzPU7imlf7p8LCi9xhqiZZ
atau
http://renunganpkarmcse.com/wagrup