MELAYANI TANPA UPAH
Selasa 12 Nov 2024Pw St. Yosafat, Uskup dan Martir `Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan` (Luk 17:10b) Tit 2:1-8.11-14 Mzm 37:3-4.18.23.27.29 Luk 17:7-10 ---o---
Seorang mantan ketua umat di sebuah stasi bercerita bahwa ia sudah lama tidak ke Gereja, padahal dulunya dia seorang yang aktif di stasi untuk menggerakkan umat sekampungnya agar mau ke Gereja dan beribadat hingga akhirnya terbentuk sebuah stasi yang besar. Akan tetapi, segala jerih payahnya selama ini tidak dihargai umat. Ia menjadi kecewa dan memutuskan untuk mundur dari kehidupan menggereja. Selama bertahun-tahun ia tidak pernah ke Gereja. Peristiwa seperti ini sering terdengar di kalangan umat Katolik yang dulunya aktif pelayanan di Gereja, tetapi kemudian menjauh dari kehidupan menggereja karena kecewa dengan respon umat ataupun pastor parokinya.
Sebagai pengikut Kristus, kita sesungguhnya adalah hamba yang tidak pantas menuntut upah apa pun atas segala perjuangan kita. Pujian, ucapan terima kasih, penghargaan umat dan pastor paroki bukanlah tujuan kita, walaupun kita berharap mereka terbuka terhadap rahmat dan karya Tuhan dalam pelayanan kita. Tujuan kita adalah bersatu dengan Kristus dalam sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Jadi, dalam segala hal, Kristuslah yang harus menjadi tolak ukur dari pelayanan kita, bukan respon orang-orang di sekitar kita. (Sr. M. Odilia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.