#renungan

*MEMUPUK CINTA KASIH*

Sabtu 23 Nov 2024

_`Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup` (Luk 20:38)_


Seringkali kita mendengar ungkapan, `kalau manusia meninggal, yah rohnya lenyap. Kalau rohnya lenyap, gak mungkin manusia bisa bangkit.` Ungkapan demikian tidak jarang menggoyahkan iman umat Kristiani akan kebangkitan badan dan kehidupan kekal. Yesus menegaskan perihal hidup setelah kematian. Ia menegaskan kepada orang-orang Saduki bahwa setelah kematian ada kehidupan kekal, di mana manusia tidak dapat mati lagi, bagi mereka yang dianggap layak (bdk. Luk 20:35-36).

Dalam keseharian, tidak jarang kita jatuh dalam dosa. Dosa dan kesalahan yang dilakukan tentu memiliki konsekuensi, terlebih bagi hidup setelah kematian. Kehidupan kekal yang bahagia dapat diperoleh sejauh perbuatan baik mulai dipupuk dan dikembangkan sudah sejak di dunia ini. St. Yohanes dari Salib berkata bahwa pada senja hidup kita, kita akan diadili menurut cinta kasih. Banyak hal yang mampu dilakukan untuk memupuk perbuatan cinta kasih dalam hidup sehari-hari. Sebuah pertanyaan refleksi: `Sudah tuluskah kita dalam melakukan perbuatan cinta kasih kepada Tuhan dan sesama?`

*_Fr. Gerardino Ferreri, CSE_*

Sabtu 23 Nov 2024
Why 11:4-12 Mzm 144:1.2.9-10 Luk 20:27-40

Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
http://www.renunganpkarmcse.com

*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/JzPU7imlf7p8LCi9xhqiZZ
atau
http://renunganpkarmcse.com/wagrup