Bahwa benih yang ditaburkan sampai ada yang jatuh di pinggir jalan, di tanah berbatu-batu, di tengah semak duri, selain di tanah yang baik, menunjukkan kemurahan hati si penabur yang menabur di mana saja dengan berlimpah-limpah. Ia tidak pilih-pilih tempat dan tidak pelit dengan benih-benihnya. Seperti itulah Yesus. Ia tidak hanya mengajar di sinagoga-sinagoga. Kali ini pun Ia mengajar orang banyak di tepi danau. Mungkin, banyak orang yang saat itu mendengarkan Yesus jarang atau bahkan tidak pernah pergi ke sinagoga-sinagoga. Yesus mau menjangkau mereka ini. Yesus juga sering memakai perumpamaan-perumpamaan sederhana (pokok anggur, gembala baik, anak hilang, dll). Dia memakai bahasa yang sederhana, menyesuaikan diri dengan pendengar. Ini menunjukkan Dia mau menjangkau semua orang, tidak hanya orang-orang berpendidikan tinggi.
Maukah kita `siapa pun kita dan di mana pun kita berada` bekerja sama dan menjadi perpanjangan tangan Yesus Sang Penabur, mewartakan kerajaan-Nya, dan menyelamatkan sebanyak mungkin orang?
*_Sr. M. Assunta, P.Karm_*
Rabu 29 Jan 2025
Ibr 10:11-18 Mzm 110:1-4 Mrk 4:1-20
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
http://www.renunganpkarmcse.com
*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/ExXbG090xHL1rxQfk2kXef
atau
http://renunganpkarmcse.com/wagrup