Seorang anak rajin pergi ke Gereja, rajin berdoa, tetapi di sekolah dia selalu diolok-olok oleh teman-temannya karena dia memiliki cacat atau keterbatasan. Ia selalu diremehkan dan diganggu oleh teman-temannya sampai ia menangis, tetapi ia selalu berusaha menahan diri supaya tidak menangis. Ia tidak lupa berdoa untuk mengampuni dan untuk `menghadapi` teman-temannya yang selalu dan tetap meremehkan keadaannya. Walaupun sedih dan galau, si anak tetap berusaha mengasihi dan mengampuni teman-temannya yang tetap `menganiaya` dia. Kekuatan untuk mengampuni dan mengasihi itu ia mohon kepada Tuhan melalui doa. Melalui doa juga, ia menerima rahmat untuk menerima keadaan dirinya dengan rendah hati.
*_Peronia_*
Sabtu 15 Mar 2025
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Ul 26:16-19 Mzm 119:1-2.4-5.7-8 Mat 5:43-48
Sumber:
*Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*
https://www.renunganpkarmcse.com
*Join WA-Grup RenunganPKarmCSE, klik (pilih salahsatu)*
https://chat.whatsapp.com/ExXbG090xHL1rxQfk2kXef
atau
https://renunganpkarmcse.com/wagrup