APA YANG MENJADI ISI HATIKU?
Jumat 12 Jan 2018Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: 'Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? (Mrk 2:8) 1Sam 8:4-710-22; Mzm 89:16-19; Mrk 2:1-12 ---o---
Pribadi Yesus bagaikan magnet, yang karena kuasa, kebaikan, kepedulian, dan pewartaan-Nya menarik perhatian banyak orang. Namun, daya tarik Yesus ini ditanggapi dengan cara yang berbeda- beda. Hati yang dipenuhi dengan kepercayaan bahwa Yesus adalah pribadi yang akan menjawab kebutuhan dan memulihkannya, membuatnya bangkit dari kediamannya, dan berjumpa dengan Yesus yang berada di Kapernaum. Maka, orang tersebut mengalami kesembuhan fisik, batin, maupun rohani seperti yang dialami oleh si lumpuh, ataupun menyaksikan kebenaran Sabda Allah. Ini membuatnya memuliakan Allah. Bukan hanya si lumpuh yang sungguh-sungguh melihat kuasa dan karya Allah, melainkan juga orang- orang yang hadir di tempat itu.
Berbeda dengan hati dari beberapa ahli Taurat. Hati mereka dipenuhi dengan iri hati, kesombongan, kemu- nafikan, dan kecurigaan sehingga timbullah pemikiran yang negatif terhadap apa yang dilakukan Yesus.
Apa yang menjadi isi hati kita: kepercayaan yang membuat kita datang dan memuliakan Dia? Ataukah, pemikiran negatif akan Tuhan yang membuat kita menyangsikan kebaikan dan kuasa-Nya serta menjauh dari-Nya? (Sr. M. Dominique Savio, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.