TANAH YANG BAIK-KAH AKU?
Rabu 24 Jul 2019Pw. B. Yohanes Soret, Imam (O. Carm)
Pfak. S. Sharbel Makhluf, Imam Setiap tanah yang baik pasti akan menghasilkan buah yang melimpah. Tanah melambangkan keadaan hati orang-orang yang mendengarkan firman Allah, sedangkan benih yang ditabur itu melambangkan firman Allah, dan sang penabur itu adalah Bapa. Firman Allah yang ditaburkan ke dalam diri sang pendengar perlu mendapatkan tempat yang baik atau subur.
Perumpamaan ini mengajak kita semua untuk menjadi tanah yang baik. Tentunya, perlu pengorbanan dalam mengolahnya. Kita perlu memberikan waktu untuk bertekun dalam doa dan membaca firman sehingga setelah kita mengenal Kristus dan mencintai-Nya kita juga membagikan Kristus yang kita kenal itu kepada semua orang yang juga sedang membutuhkan Firman yang hidup itu.
Mari kita refleksikan. Sudahkah kita menjadi tanah yang baik sehingga Firman Tuhan bertumbuh dan berkembang? Sudah berapa kali lipat perkembangannya dalam hidup kita? Atau, kita menjadi tanah berbatu-batu yang membuat Firman hanya bertumbuh sesaat dan tidak membawa dampak bagi kita sendiri, apalagi bagi orang lain. Pertajamlah refleksi Anda: Firman Tuhan mana yang paling sulit Anda hidupi? `Semak duri` apa yang menghimpitnya? Wujud semak duri ini bisa beraneka macam. A.l.: skala prioritas da-lam hati kita. Misal: `laba dan efisiensi kerja adalah prioritas utama` sehingga sering keharmonisan keluarga terganggu karena tidak mau mengalah jika berbeda pendapat tentang ini. Potonglah semak itu! Sr. M. Redempta, P.Karm ---o---
`Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat` (Mat 13:8) (Kel 16:1-5.9-15; Mzm 78:18-19.23-28; Mat 13:1-9) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.