SETIA BUTUH KERENDAHAN HATI
Sabtu 07 Sep 2019Hari Sabtu Imam `Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, [...]` (Kol 1:23) Kol 1:21-23; Mzm 54:3-4.6.8; Luk 6:1-5 ---o---
Sebagian besar dari kita tentu pernah menonton film The Passion, bukan? Pada saat menonton film tersebut terbayang oleh kita bagaimana penderitaan Yesus. Di film itu tampak jelas bagaimana ketaatan Yesus kepada BapaNya. Yesus setia melaksanakan kehendak Bapa-Nya sesuai perkataan-Nya: `Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku` (Yoh 6:38). Pada saat-saat sulit hidup-Nya, juga saat Ia disiksa, dicambuk, diolok, Ia tidak lari, namun tetap setia sampai wafat di salib.
Banyak orang, yang semula hidup jauh dari Allah, hidup bergelimang dosa, telah disentuh oleh rahmat Allah sehingga menjadi percaya kepada Yesus, bertobat, dan terbuka menerima rahmat keselamatan-Nya. Sayang, banyak di antara mereka pula yang akhirnya tidak setia dan meninggalkan iman mereka. Saat mengalami kesulitan hidup (masalah ekonomi, keluarga, sakit penyakit, dll.), mereka menanyakan dan meragukan kasih Allah dan kebenaran-kebenaranNya. Akhirnya, tidak sedikit yang mencari pertolongan di luar Allah (perdukunan, takhyul, dll). Ada juga yang meninggalkan Yesus karena tidak tahan terhadap `himpitan` (hinaan, aniaya, dll.) karena imannya akan Yesus. Dari Yesus, kita belajar bahwa untuk setia butuh kerendahan hati. Dengan rendah hati Yesus menerima segala hinaan, cambukan, dan aniaya dalam kesetiaan dan ketaatan-Nya kepada Bapa. Tanpa kerendahan hati, tidak mungkin kita akan setia kepada Yesus. (Shinta) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.