'JANGAN DEKAT-DEKAT!'

Kamis 16 Mar 2017

Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya (Luk 16:20-21)

Yer 17:5-10; Mzm 1:1-4,6; Luk 16:19-31
---o---

Membaca kisah Lazarus dan si orang kaya, umumnya kita berpendapat bahwa si kaya itu memang egois, tidak punya hati bagi sesama, tidak peduli terhadap derita sesama, dsb. Yah, itu memang benar, tetapi ada satu sikap lain dari si kaya ini yang mungkin menarik untuk kita refleksikan.

Dikatakan bahwa si Lazarus 'berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu'. Bagaimana jika ada orang miskin yang penuh borok menjijikkan dan berbau, dan ia juga dikerumuni anjing-anjing yang menjilati boroknya, setiap hari ada di dekat pintu rumah Anda? Setiap kali Anda keluar atau masuk pintu rumah Anda, Anda harus menyaksikan pemandangan ini dan harus mencium bau tak sedap ini. Mungkin, tidak sedikit orang yang akan mengusir si miskin itu supaya pergi menjauh dari rumahnya supaya kenyamanannya tidak terusik. Si kaya dalam Injil ini 'tidak sekejam itu'. Ia tidak mengusirnya.

Kita mungkin tidak pernah mengusir orang dari depan rumah kita, tetapi kita mungkin pernah 'mengusir' atau bersikap 'Jangan dekat-dekat!' terhadap orang-orang yang 'mengusik kenyamanan' kita, entah karena bau badannya, entah karena 'bau busuk' sifatnya, dll. Yesus mengajarkan bahwa 'tidak cukup tidak mengusir, kita perlu mengulurkan tangan untuk menolong'.

(Sr. M. Andrea, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---